Jumat, 03 Desember 2010

-Jika Diserang, Korsel Ancam Bombardir Korut

Calon Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengancam akan memborbardir Pyongyang jika negaranya kembali diserang. Dia mengatakan tidak segan-segan mengerahkan semua kemampuan angkatan udaranya untuk menghujani ibukota Korea Utara (Korut) itu dengan peluru.

"Kami jelas akan melakukan serangan udara terhadap Pyongyang," ujar Kim Kwan-jin, 61, saat ditanya bagaimana reaksinya jika Korut menyerang lagi seperti dilansir laman berita Yonhap, Jumat, 3 desember 2010.

Serangan Korut terkenal tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan tidak terduga sebelumnya. Serangan juga semakin  meningkat dari serangan sebelumnya. Jika ini terjadi, Kim mengatakan akan memobilisasi semua kapasitas tempur Korsel untuk menyerang musuh.

"Pastinya saya akan memerintahkan pesawat tempur untuk turun. Ini masalah pertahanan diri," ujar mantan kepala gabungan staf militer Korsel ini.

Dia rencananya akan menggantikan menhan terdahulu Kim Tae-young yang mengundurkan diri pada Kamis, 25 November 2010, karena dinilai terlalu lemah dalam menghadang serangan Korut. Pada kepemimpinannya sebagai kepala pertahanan Korsel, negara ini telah diserang dua kali oleh Korut.

Pertama pada Maret, kapal perang Korsel tenggelam selah ditorpedo kapal selam Korut. Serangan terakhir adalah 23 November lalu, Korut menyerang pulau Yeonpyeong dan menewaskan empat orang.

Calon menhan, Kim, mengatakan bahwa serangan terakhir Korut adalah serangan paling serius sejak Perang Korea 1950-1953. Namun, dia mengatakan bahwa berbalas serangan antara kedua negara tidak akan berujung kepada perang besar seperti tahun 50-an lalu.

"Sangat sulit juga bagi Korut untuk melakukan perang skala besar karena terdapat beberapa unsur ketidakpastian di negara tersebut, di antaranya adalah ekonomi nasional dan transfer kekuasaan," ujar Kim.

Serangan Korut pekan lalu dianggap oleh para pengamat sebagai cara Korut mencari perhatian menjelang suksesi kepemimpinan kepada anak bungsu Kim Jong-il, Kim Jong-un. Serangan balasan dari Korsel dinilai tidak setara dengan serangan yang diterimanya. Korut memuntahkan sedikitnya 200 artileri, sementara Korsel hanya 80.

"Militer gagal  melakukan tugas dasarnya melindungi nyawa warga dan harta bendanya," ujar Kim, juga merujuk kepada serangan Korut kepada kapal perang Cheonan yang menewaskan 46 orang.

Kim berjanji jika diangkat dia akan membuat militer Korsel siap berperang dengan kemampuan lapangan yang luar biasa. Dia juga mengatakan akan melakukan revisi aturan keterlibatan dalam mempertahankan diri.

Untuk meningkatkan pertahanan di pulau-pulau perbatasan, termasuk Yeonpyeong, Kim mengatakan akan segera melakukan langkah konkrit berdasarkan pemeriksaan mendalam mengenai ancaman Korut di perairan perbatasan.

"Sudah jelas bahwa militer Korut dan pemimpinnya adalah musuh utama kita," ujarnya.

"damai itu indah,unjuk kekuatan bukan solusi menghentikan konflik...tapi ya terserah itu negara kalian aq cuma numpang maem e'e dan sebagainya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar